Mar 9, 2011

Dominasi acara kuliner dan perjalanan wisata di industri broadcast.

Persaingan diantara media elektronik (Televisi) menuntut mereka untuk terus berinovasi dengan beragam produk acara, agar mendapat perhatian pemirsa. Bagi masyarakat sendiri, televisi sudah menjadi kebutuhan wajib atas pemenuhan kepuasan hiburan, dari desa sampai kota sudah terjamah televisi, ragam bentuk, sampai yang paling modern model LED TV, ragam akses mulai dari antenna rumahan sampai TV langganan. Program TV sendiri, punya era dan kejayaan masing-masing di masanya. Stasiun TV pertama di Indonesia, TVRI yang sebelum era 90an menjadi idola dan selalu dinanti-nanti kini harus tergopoh-gopoh menghadapi serbuan program televisi swasta. Trend program televisi saat ini hampir semua sama (acara berita, olahraga, sinetron, pencarian bakat, musik, dan hiburan).

Langsung merujuk ke inti dari tulisan, hal ini menjadi perhatian penulis tersendiri (sebagai insan pariwisata), sejak awal 2000an program televisi lebih variatif khusunya program hiburan, program ini diramu bukan hanya menyajikan informasi tetapi dilengkapi dengan saran atau masukan bagi pemirsa. Program hiburan disini bukan tentang acara musik, reality show, atau pencarian bakat, melainkan acara yang berhubungan dengan wisata. Hampir rata-rata acara yang berhubungan dengan wisata, dihadirkan pada saat akhir pekan ataupun menjelang petang. Hal ini cukup beralasan, karena pada waktu tersebut, orang-orang butuh acara yang dikemas secara santai, menarik, dan tentunya menyenangkan.

Kenapa kuliner jadi bagian wisata? Kita perhatikan perkembangan acara kuliner sekarang, bukan eranya lagi sang chef berdiri di dapur memperkenalkan bahan masakan, mempraktekan prosedur memasak hingga penyajian. Tapi modifikasi acara kuliner sudah ditekankan dengan aktivitas perjalanan, menelusuri berbagai daerah untuk menemukan sensasi kuliner asli daerah yang spesial, kunjungan dari restoran fine dining hingga warung kaki lima, menjadikan panorama alam sebagai background dari dapur tempat meracik makanan dan minuman (di pantai, pegunungan, resort, dan pusat keramaian).

Di sisi lain, program kuliner dibuat lebih spesifik, tidak terlalu general. Contohnya program kuliner yang khusus pengolahan pastry & bakery, produk olahan makanan laut, atau acara yang mempertandingkan kehebatan antar chef. Acara kuliner, memang tidak memiliki rating yang tinggi, tapi memiliki pemirsa setia, tidak hanya didominasi Ibu rumah tangga, tetapi hampir keseluruhan segmen masyarakat. ‘walaupun dari mereka tidak memiliki kemampuan memasak, setidaknya mereka akan mencari lokasi di mana hidangan tersebut bisa ditemukan atau dipesan, bahkan mencoba bereksperimen sendiri’

Lain kuliner lain lagi perjalanan, padahal keduanya saling berkaitan. Sebagai komponen dari aktivitas perjalanan, tidak hanya transportasi, akomodasi, souvenir, tak kalah penting adalah kuliner ‘Food & Beverage’. Program perjalanan memang tergolong muda dan tiba-tiba booming di berbagai stasiun televisi. Program ini menyajikan dengan apik proses dari keberangkatan ke tempat tujuan, aktivitas yang dapat dilakukan di daerah destinasi, hingga kembali pulang. Ramainya program perjalanan ini karena tingginya animo masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan/ berwisata, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya kesejahteraan masyarakat sehingga mereka memiliki spending money khusus untuk berpelesir, keseriusan suatu destinasi dalam mempromosikan destinasi. dalam keadaan minim budget dapat disiasati dengan perjalanan backpacker ‘yang sedang trend’, bisa juga karena destinasi tersebut dimunculkan dalam film, video klip, atau perhelatan event akbar.

Banyaknya program perjalanan, mampu dikemas dengan inovatif, mulai dari perjalanan ke tempat-tempat wisata popular, mendatangi destinasi pada event budaya yang bersifat tahunan, atau menelusuri daerah yang belum terjamah industri pariwisata sekalipun. Program tidak hanya mengekspose keunikan ataupun cirri khas daerah melainkan dilengkapi dengan informasi bagaimana cara mencapai destinasi, pilihan objek daya tarik wisata yang bisa dikunjungi, aktivitas menarik selama berpelesir, pengeluaran biaya selama perjalanan, hingga hal-hal informatif lainnya yang bisa dibagikan kepada pemirsa di rumah.

Dari sekian banyak program acara hiburan wisata, ternyata program kuliner dan perjalanan tidak hanya program mandiri tetapi turut digarap oleh program berita, talk show, musik, bahkan program pencarian bakat sekalipun. Ada space tersendiri yang disediakan, biasanya terletak di akhir-akhir program, namun tidak memungkinkan berlangsung selama acara. Jarang ada program berita yang tidak menayangkan program kuliner atau perjalanan di akhir acara, silahkan saja di cek? Kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit.

Sebagai kesimpulan, media dan industri pariwisata memiliki keterkaitan erat yang tidak dapat dilepaskan. Masyarakat saat ini tidak hanya menuntut siaran tentang isu politik, ekonomi, kriminalitas, dll tetapi juga acara yang menyuguhkan keindahan, ketenangan pikiran, dan menyenangkan, acara semacam ini hanya bisa didapat melalui tayangan program kuliner atau perjalanan wisata. Cheeers

No comments:

Post a Comment