Jul 15, 2011

Petikan diskusi

Hari masih gelap , (iyalah jam 3) saatnya meninggalkan kehangatan kota hujan menuju hiruk pikuk ibukota. Thanks “Commuter Line” accompanied us from Bogor to Manggarai. Finally I felt it…

Dalam hati “Jangan telat, jangan telat, buswey lama (ngantri) haduhhhhh”. Tepat kelawatan 1 halte basway , ga masalah tinggal balik lagi. Ditambah salah tujuan, harusnya ke hall basket pasar festival ini malah menuju stadion bolanya (ndeso).

Well sahabat , Rabu (13/07) saya meluncur ke Jakarta sekedar mengikuti tes seleksi pekerja Liason officer & Voulenterr officer SEA Games 2011. Pada tahapan ini, tes yang diberikan berupa psikotes, mulai dari analogi, pengetahuan umum, verbal, sampai menggambar plus FGD.

Berikut petikan FGD (focus group discussion)
Suatu hal yang tidak terhindarkan, yaitu fenomena generasi muda yang sedikit-sedikit melupakan permainan tradisional indonesia. setujuuu, menurut kalian? Dibawah ini adalah beberapa poin yang ditawarkan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional ala Indonesia pada generasi muda. Ini merupakan hasil rembukan selama 15 menit oleh 8 mahasiswa berlatar belakang kampus berbeda dan berharap merasakan sensasi SEA Games.

  • Kata anak Jakarte “kembalikan kurikulum pendidikan PLKJ atau PLJK atau lupa mana urutan yang benar”.
  • Wahai para orang tua, biarkanlah anak main bebas diluar rumah, jangan kau hiraukan kotor, bau, kulit menghitam, bahkan rambut mencoklat (ketahuan mafia layangan dulu tuh).
  • Pemda sediakan lahan bermain dong! Lapangan, taman kota, selokan, ayunan, komedi putar, pontang-panting, rumah hantu, hysteria awwww
  • Ajaklah putra-putri anda menonton siaran yang tepat sesuai umur, terus awasi dan berikan pemahaman.
  • Hai generasi baby boomers 90’s, jangan lupa untuk mengenalkan adik-adik kita kucing-kucingan, (bebek-bebekan, monyet-monyetan) gundu, congklak, layangan, benteng, petak umpet, karet, apalagi? . Hendaknya kita memanfaatkan media jejaring sosial untuk memasyarakan those kinds of game.
  • Apapun yang namanya globalisasi, pasti banyak manfaatnya. Bijaklah dalam menghadapi era ini, mari kita kenalkan permainan tradisional untuk masa depan Indonesia yang berkarakter.
Cukup sekian petikan diskusi, saya harus kembali melanjutkan psikotes.